Surat Untuk Pappi


dari : anakmu
untuk : pappi
***
pappi…
mungkin kau bukanlah pappi yang terbaik didunia ini
mungkin engkau bukan pappi yang tau cara mengajar anakmu dengan sempurna seperti seorang guru di kelas
mungkin engkau bukan pappi yang ahli teori psikologis, yang tau bahwa tak baik memukul anaknya dengan sapu ketika anaknya nakal
mungkin engkau bukan pappi yang memiliki pekerjaan terbaik untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan anak-anaknya
mungkin saja engkau menyesali betapa cepatnya engkau meninggalkan kami
mungkin pula dari kejauhan sana engkau kerap kali kesal dan marah atas kebodohan dan kesalahan kami yang berulang-ulang, atau…
mungkin engkau hanya bisa memberi kami warisan nasihat dan ajaran-ajaran bukannya warisan materi seperti keluarga-keluarga diluar sana
mungkin..

tetapi…
kami anak-anakmu tahu pasti
kami tahu pasti ketika kau memaksa kami anak-anakmu belajar, engkau ingin kami melebihi pencapaianmu
kami tahu pasti ketika gagang sapu menyakiti kami, hati kami tak tersakiti, karena engkau hanya ingin mengajarkan akan rasa hormat dan tunduk pada orang tua agar kami menjadi orang baik dan lebih baik lagi
kami tahu pasti, ditengah-tengah keterbatasan materi, engkau tetap membanting tulang, memeras keringat dan melakukan semua upaya untuk memastikan keluargamu tetap makan, tetap sehat dan anak-anakmu tetap sekolah
kami tahu pasti bahwa ketika Tuhan memanggilmu, kami diberikan sosok malaikat lain yaitu mama, istrimu yang luar biasa hebat itu
dan kami juga tahu bahwa kepergianmu adalah yang terbaik untuk kita semua, bukankah kita semua percaya bahwa rencanaNya bukanlah rencana kegagalan
kami juga tahu pasti bahwa entah bagaimanapun cinta dan kasihmu selalu ada bagi kami walau sosokmu tak lagi ada disamping kami
dan kami menyadari bahwa ajaran, nasihat dan doamu pada kami adalah modal berharga dalam hidup ini melebihi materi
kami pun tahu bahwa kesalahan dan kebodohan-kebodohan itu adalah proses hidup yang mendewasakan kami disamping nasihat-nasihatmu dulu

mungkin semua yang telah kami capai saat ini belum maksimal
namun kami harap cita-citamu atas anak-anakmu ini telah tercapai
walaupun engkau tak dapat menikmatinya dan berbagi kebahagiaan dengan kami disini,
tapi kami selalu berharap semoga lukisan hidup yang kami buat bisa membuatmu bangga dan tersenyum di surga sana
kami selalu merindukanmu, pappi
kami selalu menyayangimu
dan mencintaimu
***
nb : pappi…tahukah engkau? bahwa aku selalu ingat dan rindu masa-masa mencium tangan dan pipimu sebelum dan berangkat sekolah dan mengantar kami ke sekolah?